Kegagalan Turap dan Beberapa Catatan Perancangan Turap

11 Februari 2025 terbetik berita Kegagalan turap pelindung tepian sungai, yang lalu menjadi pembicaraan di WA group enjinir. Berikut adalah link berita tersebut: https://news.detik.com/berita/d-7772725/baru-2-bulan-proyek-senilai-hampir-rp-40-m-di-bojonegoro-ambruk

Disini secara umum akan saya sajikan beberapa prinsip perancangan turap yang perlu diketahui oleh perancang. Perlu ditegaskan disini bahwa tulisan ini bersifat umum dan murni dari sisi pengetahuan geoteknik dan perilaku tanah, tanpa bermaksud mengambil kesimpulan sebab kegagalan ataupun menyalahkan seseorang.

PRINSIP PERANCANGAN TURAP

  1. Dalam perhitungan perangcangan turap diperlukan parameter kuat geser tanah berupa: kohesi efektif, c’ dan sudut geser dalam efektif, phi’. Perlu diketahui bahwa jika nilai c’ diambil terlalu besar, maka tekanan tanah aktif, phi', akan menjadi kecil dan tekanan tanah pasif, phi', menjadi besar. Ingat dan lihat rumus tekanan tanah aktif dan pasif di bawah ini.

        2. Terkait perilaku tanah lempung lunak, nilai kohesi efektif, c’, di tanah lunak bisa menjadi nol saat tanah terganggu akibat pemancangan. Dalam hal dijumpai lempung lunak nilai c’ dianjurkan untuk diambil sama dengan nol.

          3. Dalam hal nilai c’ diyakini ada dan tidak hilang saat tanah terganggu akibat pemancangan, maka nilai c’ ini akan menimbulkan tekanan tanah negatif dari permukaan tanah hingga kedalaman tertentu (segi tiga ABC dalam gambar di bawah ini). Dianjurkan nilai tekanan aktif negatif ini diabaikan, dan ditarik garis dari lurus dari nilai nol di level teratas turap seperti garis a yang berwarna biru hingga ke lapisan tanah di bawahnya. Dengan demikian tekanan tanah aktif yang diperhitungkan bekerja terhadap turap adalah segi tiga AED. Untuk tekanan tanah pasif, dianjurkan nilai c’ direduksi (dalam arti kata tidak diambil sepenuhnya).

          4. Jika dilakukan analisis dengan tegangan total, dimana digunakan kuat geser undrained, Su  atau cu, maka nilai sudut geser dalam harus diambil sama dengan nol, phiu = 0. Tidak boleh mengambil nilai  fu dari test triaxial UU yang sering menghasilkan nilai phiu ≥ 0. Dengan nilai phiu = 0, maka koefisien tekanan tanah aktif dan pasif akan sama dengan satu (catatan: dalam analisis tegangan total, maka tekanan air sudah masuk dalam berat tanah jenuh).

          5. Perlu memperhatikan apakah ada selisih muka air di belakang dan di depan turap. Dalam hal air sungai di depan turap surut dengan cepat, muka air di belakang turap akan lebih tinggi daripada di depan turap, hal ini akan menyebabkan tekanan air terhadap dinding meningkat. Juga perlu diperhatikan apakah terjadi rembesan (seepage) dari sisi aktif ke sisi pasif, karena hal ini akan mempengaruhi tekanan tanah yang bekerja.

          6. Perlu dipastikan bahwa turap dapat dipancang sesuai kedalaman dalam perhitungan. Di lapangan tidak jarang terjadi kedalaman turap tidak dapat dipancang hingga kedalaman rencana. Hal ini berakibat kurangnya efek jepit karena perlawanan tekanan tanah pasif berkurang.

          7. Perlu mengetahui model keruntunan tekanan tanah aktif dan pasif sehingga tidak keliru dalam penempatan elemen penjangkaran (lihat gambar di bawah ini).

          8. Perlu diketahui beban-beban apa saja yang mempengaruhi tekanan tanah aktif, dalam hal ini segala yang terletak di wilayah model keruntuhan tekanan tanah aktif perlu diperhitungkan.

          9. Beban yang berada di atas bidang keruntuhan tekanan tanah pasif harus diabaikan apabila tidak dapat dipastikan akan selalu ada.

          10. Perlu diperhatikan detail koneksi elemen-elemen struktur yang digunakan. Jika koneksi lemah maka efek penjangkaran dapat berkurang atau hilang. Tentu juga kekuatan elemen struktur turap itu sendiri.

            Demikian beberapa catatan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan turap.

            Disclaimer: Tulisan ini bersifat garis besar dan bukan merupakan rujukan lengkap.  Untuk dapat merancang turap yang aman dan ekonomis, perlu mendalami mekanika tanah, perilaku tanah dan teori yang diaplikasikan. Juga tentunya perlu memperhatikan sistem pelaksanaan yang akan diterapkan.

            Salam Geoteknik, MMB
            GTL, 250213-18:36WIB