Sejumlah pengguna sistem operasi Microsoft Windows di beberapa dunia mengalami Blue Screen of Death (BSOD), yaitu: Sistem operasi komputer yang berbasis windows menjadi tidak dapat diakses sama sekali. Imbasnya Layanan maskapai penerbangan dan perbankan di berbagai negara dari Eropa, Amerika hingga Asia terkena dampaknya, yaitu: tidak dapat mengakses data penumpang dan perbankan, dengan akibat penundaan pada penerbangan dan terganggunya akses nasabah pada banking mereka. Tentu ini berakibat kerugian material dan immaterial yang sangat besar. Beruntung hingga saat ini, 21 Juli 2024 siang, saya belum mendengar berita kita di Indonesia terkena dampak langsung.
Hal ini terjadi pada perusahan-perusahaan besar yang memakai sistem keamanan CrowdDtrike. Dimana terdapat kesalahan pada update CrowdStrike.
Disini saya ingin menyoroti kerentanan negara kita terhadap ketergantungan program dan sistem keamanan cyber dari luar negeri, kita lihat saja beberapa hal ini:
- Semua sistem operasi komputer/IT kita praktis berupa Windows, Linus, Mac OS.
- Semua ponsel dengan sistem operasi IOS dan Android.
- Semua itu berasal dari Amerika Serikat.
- Banyak sekali program-program komputer kita dari berbagai bidang juga buatan luar negeri. Terutama sekali buatan Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Bayangkan bila terjadi outage, yaitu sistem itu down alias mati tidak bisa bekerja beberapa jam saja pasti sudah kacau semua sistem yang menggunakan program atau sistem operasi komputer di atas. Uang di bank tidak dapat diakses, pembelian barang yang menggunakan kartu kredit, QRIS, online payment tidak jalan, mau beli makan saja bisa mejadi hambatan; Perjalanan terganggu karena google map tidak dapat diakses; Pergerakan orang dan barang yang mengandalkan sistem informasi komputer tidak dapat dikerjakan. Semua akan kacau pastinya! Apalagi jika kena serangan yang menghapus semua data!
Dan hal sistem down itu pasti bisa terjadi, apalagi jika kita bermusuhan dengan negara pembuat sistem komputer tersebut. Akan mudah sekali kita “dipukul” dan “dijatuhkan”.
Apakah negara kita dan juga kita-kita di level pribadi siap dan bisa mengatasi sistem down? Satu hari mungkin masih ok, kalau berkepanjangan?
Baru-baru ini dari level hacker pribadi saja konon data kependudukan kita bisa diretas dan jutaan data bocor!
Jelas rentan sekali kita-kita dalam sistem informasi ini. Apakah back up data kita kuat?
Jelas sangat perlu membangun sistem komputer sendiri untuk memperkuat ketahanan cyber kita di Indonesia.
Semoga pemerintah mau dan dapat membangun sistem keamanan informasi kita sendiri, tentunya juga menyediakan dana pendidikan untuk ini dan bukan hanya omong saja.
Salam sejahtera, MMB
GTL, 240721-13:52 WIB