Terbaca diskusi sbb:
S: Profesi kita murah karena kita yang menjual dengan harga rendah/ obral
H: Aqua itu dijual di warung / indomart 3-4rb an, tapi masuk hotel bisa jadi 30rb per botol.
D: Itu barang bosz Kalo kita Jasa
Soal aqua itu namanya POSITION SELLING
Ada orang berujar demikian kepada saya:
Memang kita enjinir ini entah kenapa gak bisa kompak.
Tidak bisa "menghargai" diri sendiri dengan baik.
Saingan dimana-mana, saling "mendahului" soal harga.
Termasuk juga harga webinar, "banting-membanting" dengan maksud dan tujuannya sendiri.
Tanpa perduli efek terhadap sesama dan terhadap harga kepandaian enjiniiring itu sendiri.
Terkadang bilang begini: "Kita kan enjinir, bukan pebisnis."
Atau: "Kalau saya gak ambil keluarga gak makan."
Atau: "Kalau saya gak turunan harga, akan ada enjinir lain yang caplok."
Atau: "Namanya juga tender."
Atau: "Si A itu bisa harga tinggi karena dia Asing."
dan segala macam alasan lainnya.
Sebenarnya permasalahan-nya apakah demikian?
Masalahnya menurut saya sih karena kita enjinir tidak mau Belajar MARKETING.
Terlalu sibukkah untuk Belajar teknik marketing?
Atau terlalu angkuh untuk Belajar ilmu ekonomi dan marketing?
Kembali ke soal aqua, yang bisa dari Rp. 3000 hingga Rp. 50ribu kalau masuk hotel bintang lima.
Mengapa harga desain struktur di daerah Sudirman Thamrin Jakarta sama saja dengan harga di Tangerang misalnya?
Padahal harga tanah dan harga property yang sama bisa berbeda 10 -30 kali lipat di dua daerah itu.
Karena kita tidak mengenal apa yang namanya HOW TO SELL YOURSELF.
Kita tidak mengenal apa yang namanya
NEED BASED SELLING.
Kita juga tidak mengerti
HOW TO PRICE YOUR SERVICE.
Kita tidak pernah mau belajar
HOW TO CONVINCE YOUR BUYER.
Kita lupa atau pura-pura lupa
HOW TO APPRECIATE OUR OWN PROFESSION.
Kita sering menyebut politisi melakukan PENCITRAAN.
PENCITRAAN itu juga MARKETING loh.
Coba pelajari hal-hal itu,
Dan coba belajar juga perduli dan memikirkan hajat hidup sesama enjinir.
TANPA ENJINIR, tentu dari segala bidang enjiniring, TAK AKAN ADA KEMAJUAN
Mari belajar menghargai sesama enjinir dan enjiniring.
Jika kita sendiri tak bisa saling menghargai, maka jangan harap lain profesi menghargai kita
Salam enjiniring, MMB (mari maju bersama)
GTL, 240507 - 16:27WIB