Ada yang menulis:
"Di lapangan, bisnis lah yang jadi panglima. Teknis dkk. tetap harus membela atau loyal kepada yang bayar"
Mohon maaf, saya kurang sependapat dengan kata-kata "membela atau loyak kepada yang bayar".
Sebagai orang teknis (enjinir), kita harus membuka mata dan melihat jika ada hal-hal yang dapat merugikan orang banyak atau merusak lingkungan, maka sebagai enjinir kita harus menjelaskan dan memberi pengertian kepada yang bayar kita akan hal-hal negatif yang dapat timbul dan tidak menurut secara membuta.
Buat saya seorang enjinir harus terutama memegang prinsip bahwa kita juga punya tanggung jawab kepada alam dan kepada masyarakat banyak. Enjinir harus memegang ETHICS yang buat saya berarti:
E = Excellence, berusaha dan bekerja agar menghasilkan sesuatu yang baik. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keahlian diri.
T = Thrusworthy, harus bisa dipercaya. Bukan hanya dipercaya oleh pemberi tugas (yang bayar). Tetapi juga kepada khalayak ramai. Terpercaya untuk mengatakan sisi negatif dan sisi positif yang kita ketahui.
H = Honesty, agar jadi enjinir yang terpercaya harus JUJUR, jujur terhadap diri sendiri, pemberi tugas dan masyarakat.
I = Integrity, harus punya integritas untuk bersikap dalam tiga hal di atas. Bukan tunduk secara membuta kepada yang bayar. Tidak bisa disogok.
C = Caring dan Courage, peduli terhadap lingkungan dan berani mengatakan kebenaran.
S = Selfless, tidak egois dan tidak selalu mengedepankan kepentingan sendiri. Namun menilai sesuatu dan bekerja berdasarkan prinsip-prinsip di atas.
Jadi TIDAK BOLEH MEMBUTA MENURUTI KEHENDAK YANG BAYAR.
Demikian pendapat saya.
Salam Sejahtera, MMB
GTL, 231109-10:20WIB