Kerja 15 jam tanpa uang lembur.
Kalau sebagai subkon, secara gak langsung modalin owner dan maincon.
Tiba saatnya nagih, terpaksa ngemis.
Untung kalau tak dikemplang.
Desain dah capek capek, terus dikemplang dengan alasan desain gak dipakai, proyek gak jadi dibangun.
Ngawasin pekerjaan pondasi, menyatakan pondasi tak bisa diterima dan harus ditolak. Dimusuhi kontraktor dan tidak dipuji owner. Malah uang ngawas ikut dipotong!
Ada junior cewek yg datang komplain kok bayaran lebih rendah dari gaji sekretaris.
Gak apa apa. Engineer memamg bekerja untuk pembangunan. Gaji kecil gak apa. Hasil gak sekaya pedagang gak apa. Yg penting sudah punya apartemen punya rumah punya istri punya anak dan bisa sekolahkan anak keluar negeri. Kepala tetap tegak, Walau fee desain gak kebeli unit terkecil di apartemen yg di desain bahkan kadamg WC nya saja gak kebeli. Berjalan dengan tetap tegap!! Mulut tetap berucap: puas dan bangga. Naik mobil keliling Jakarta sama anak, sambil tunjuk sana sini, itu papa yg desain pondasinya, itu papa yg kerjakan dewateringnya, itu papa yang awasi basementnya, itu...., itu...., puluhan itu. Terus si anak yag belum 17 tahun tanya: punya kita yang mana pa???
Tetap jawab dengan bangga: "walau bukan punya papa, semua itu tak akan ada tanpa papa! Dan papa gak mau juga punya gedung, pusing urusnya. Makanya papa gak punya." Sambil menepuk dada bangga!!!
ha...ha...ha...
Serius harus tetap bangga pada profesi sendiri!!!
Salam Geoteknik, MMB (Mari Maju Bersama)
GTL, 210120