Ada komen, cari duit capek uber uber pembayaran.
Saya bilang:
He he... Mau cari duit yah begitu capeknya. Apalagi kalau dapat proyek yg ownernya bandel2. Atau yang pelanggannya / bagian keuangannya sering maunya menunda pembayaran selama mungkin dengan sejuta alasan.
Berita acara kurang, invoice salah isi, meterai salah tempel, tanda tangan gak kena meterai, cap kurang tegas, sampai bos sedang ke luar kota...
Baru baru ini ada yang bilang proyek dimana kontraktor utama yg BUMN mintanya bayaran mulai dibayar setahun setelah tagihan. Ampun deh, mana kuat atuh. 🙁
Ada lagi cerita dimana konsultan utama menghilang secara ajaib. 4 proyek, 2 pertama lancar, proyek ke 3 masih hutang 15%, proyek ke 4 masih hutang 75%, begitu laporan geoteknik masuk, si konsultan utama menghilang bagai tukang sulap. Anehnya dikirimi WA gak jawab2. Pas Lebaran dikirimi WA selamat hari raya. Dibalas sama dia: Mohon maaf lahir batin. Sesudah itu lenyap lagi tak berbekas. Hebat yah? 😡
Ada lagi kisah hutang kerja boredpile sampai 4M, gak bayar bayar. Diuber, ditungguin, eh keluarlah cheques berlembar2, tapi berupa giro mundur yang mulai berbayar konon Desember 2021 ini. Sampai sampai bos perusahaaan boredpile nya cerita dengan memelas dan kesulitan cash flow... Oiiiii.... Dimana sih nurani nya si penghutang yah???
Terus saya lanjut bilang begini ke yg komen: Sebelum proyek dimulai dan saat berlangsung gelar si ahli boleh Prof. Dr. Ir. ST. MT. MEng dan lain lain. Tapi setelah proyek selesai. Semua gelar rontok. Diganti dengan gelar TNT atau yah Kaypang.
Tahu apa arti TNT???
Tukang Nagih Tagihan!!!
Atau gelar Kaypang alias perkumpulan pengemis yang ngemis ngemis tagihan 🙁
Himbauan kepada semua pembeli jasa, pembeli barang, kontraktor utama, owner agar tolong dong jangan jadikan kami kami para konsultan sebagai pelengkap penderita. Mohon agar dijadikan pelengkap penyerta. Boleh dong yah?? 😁🙏
Bagaimana? Ada gak kaitan dengan ETIKA alias ETHICS yang tadi saya cerita dalam free webinar sore tadi?
GTL, 210620