……. “Aku hanya sedih kenapa kita cuman jadi penonton saja.”…..
Di suatu WA group, sering ada pembicaraan tentang “Kekaguman” terhadap kemajuan China terutama via video yang dilabel dengan istilah memuji. Bagi sebagian pembaca postingan itu terkesan “meng-agung-agungkan” yang lalu berbalas dengan video negatif tentang China. Satu video kemajuan China bisa berbalas satu atau lebih video negatif tentang negara itu.
Sebaliknya postingan negatif tentang Amerika hampir selalu dibalas dengan video negatif lagi tentang China. Contoh: beredar homeless di New York, lalu berbalas video negatif bahwa di China sana juga ada homeless, namun kata yang posting hal negatif itu selalu disembunyikan pemerintah sana yang komunis, tidak terbuka seperti di US. Saking sering berbalas ke China, sampai-sampai ada yang menyambut dengan komentar: “ Koq larinya jadi membandingkan ke china lagi.... 😁😁Bukan indonesia, UK, eropa, atau lainnya...?? 🤭🙏”
Posting-postingan itu tidak jarang berlanjut jadi diskusi yang melebar, yang bahkan berlanjut jadi “tuding-menuding” dengan istilah buzzer China dan juga istilah “Mr. Netral”. Bahkan bisa lebih "pahit” tandingannya ke arah masalah nasionalisme seseorang.
Berikut beberapa komentar yang sempat terkutip:
“yang masuk kan video supporternya Cina😜😂”
“Supporter Cina tapi pilih tetap tinggal di Indonesia, nggak atau kapan mau pindah ke Cina?”
“... suporter Amerika memang terpaksa karena tinggal nya sudah terlanjur di Amerika .....”
“Nb: itu namanya pemain, Bro 🙏”
“Harus donk, namanya Nasionalistis 👍”
“Supporter China...yg tidak mengaku...”
“Sekarang yg maju dan hebat kan orang2x tiongkok bukan bule ...... sama bule jangan minder , sama tiongkok boleh minder 🤣🤣🤣”
“Saya jadi minder sama orang tiongkok , soalnya tiap hari dicekokin kehebatan mereka 🤣🤣🤣”
“Aku kagum sama Amerika meskipun aku tidak suka dng kebijakan pemerintahnya. Tapi aku tidak benci pada bangsa Amerika. Aku kagum sama kemajuan pesat China. Tapi aku tidak memuja buta bangsa China. Jika China bisa jadi super power, bisa jadi kelakuannya akan sama seperti pemerintah Amerika sekarang. Aku hanya sedih kenapa kita cuma jadi penonton saja.”.
Ramai ya! Berikut pendapat saya:
KAGUM itu tidak salah, tetapi tidak cukup berhenti pada KAGUM saja, apalagi kalau sampai nyinyir dan nyindir.
Buat saya sih posting positif dan negatif tentang negara lain itu tidak lalu berarti nasionalisme atau cinta kita kepada tanah air Indonesia ini tidak ada. Buat saya itu untuk kita membuka mata, memperluas wawasan, untuk belajar, PELAJARI mengapa mereka bisa dan kita tidak?” Wong sama-sama manusia kok, sama-sama diberikan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 52 minggu setahun kok. Tidak lebih tidak kurang. Mereka bisa kita juga bisa asal mau belajar dan bekerja keras bukan cuma omdo alias omong doang atau NATO, No Action Talk Only!
Ngapain juga CINTA, wong gak dibagi-bagi apa-apa kok sama dua negara itu. Ngapain juga BENCI, nanti malah sakit hati kena lever dan jadi sakit benaran, termakan iri dan dengki he he he.
Lebih baik pakai rasa kagum dan iri itu menjadi penggugah semangat untuk maju. Belajar dan kejar!
Mari BUKA MATA dan BELAJAR dari KEMAJUAN KEDUA NEGARA ITU, CHINA dan US, yang sudah terbukti kemajuannya. Termasuk mempelajari sisi lemah dan negatif mereka, agar kita tidak mengulang kelemahan dan ke-negatif-an mereka.
Jadi mari akhiri tuding-menuding yang tidak perlu, ambil manfaatnya saja untuk belajar dari setiap postingan apapun.
Salam sejahtera, MMB (Mari Maju Bersama)
GTL, 240504-11:06WIB