Data Suatu Triaxial CU (TXCU)

Terdapat hasil kuat geser triaxial CU (selanjutnya disingkat TXCU) sbb:

Terbaca hasil c’ = 17 kPa, phi' = 16o

Benarkah hasil itu?? Sepintas terlihat ok.
Coba kita lihat data di bawah ini:

Data Tertulis di LaporanSample 1Sample 2Sample 3
Sample TypeUndisturbedUndisturbedUndisturbed
Specific Gravity3.583.582.65
Bulk density2.242.242.24
Dry unit weight14.68 kN/m314.68 kN/m314.68 kN/m3
Initial Moisture content49.44 %49.44 %49.44 %
Initial void ratio1.3921.3921.392
Initial degree of saturation127.2%127.2%127.2%
Final B value at saturation stage0.8150.7980.864
Moisture content after consolidation43.38 %43.38%43.38%
Void ratio after consolidation1.321.370.74
Degree of saturation after TXCU117.9%113.7%155.5%
Minor effective principal stress67.6 kPa71.4 kPa104.4 kPa
Major effective principal stress164.2 kPa328.6 kPa528.3 kPa
Pore pressure226.8 kPa354. 9 kPa226.8 kPa
Peak stress96.6 kPa257.3 kPa423.9 kPa
Strain at peak stress0.28%2.95%5.92%
Ultimate stress -220 kPa
Strain at ultimate stress -12.8%

Akan terlihat bahwa banyak kejanggalan pada data TXCU itu:

Specific gravity pertama dan kedua sangat besar 3.58, angka ini tidak dijumpai pada tanah, angka sebesar ini bahkan melebihi specific gravity dari beton normal yang berkisar 2.7 – 3.2.
Lalu sample ketiga specific gravity 2.65. Jelas tiga sampel tersebut tidak identik. Artinya TIDAK BISA untuk dijadikan satu seri triaxial test.

Bulk density tidak tertulis unit atau satuannya. Disini mungkin yang dimaksud adalah dalam ton/m3. Artinya jika menyesuaikan dengan satuan dry density berarti sekitar 22.4 kN/m3.

Angka bulk density, moisture content,  dan dry density, tidak sinkron, sebab formula dry density adalah:   

Initial degree of saturation dan degree of saturation setelah test TXCU melebihi 100%. Jelas salah, karena derajat kejenuhan adalah perbandingan volume air dalam pori tanah terhadap volume pori tanah, jadi nilai tertinggi adalah 100%. Tidak mungkin melebihi 100%.

Hubungan antara specific gravity, Gs, moisture content (kadar air), w,  degree of saturation (derajat kejenuhan), Sr, dan void ratio, e, adalah:

Gs w = Sr e atau Sr = Gs w / e = (3.58 x 49.44%) /1.392 = 127.2%

Jelas disini ada kesalahan dalam pengukuran Gs  karena nilai Sr maksimal adalah 100%.

Bagaimana dengan data sample ke 3? Jelas juga tidak bisa dipercaya. Mengapa? Karena bila dihitung  

   Sr = Gs w / e = (2.65 x 49.44%) /1.392 = 94 % yang jelas tidak sama dengan 127.2% yang ada di tabel data.

B value juga tidak memenuhi syarat proses saturasi (penjenuhan) sample untuk test TXCU, nilai B harus paling tidak mencapai angka 0.97 untuk mencapai derajat kejenuhan mendekati 100%. Sedangkan dalam tabel nilai B value haya 0.815, 0.768 dan 0.864 yang jauh dari 0.97.

Perhatikan grafik Mohr Coulomb yang digunakan untuk menurunkan parameter kohesi efektif, c’,  dan sudut geser dalam efektif, phi’. Terlihat bahwa plotting tidak sesuai data di tabel, nilai minor principal stress dan major principal stress tidak sesuai tabel. Artinya data sama sekali tidak bisa dipercaya!

Kesimpulan:

  • Dalam menggunakan parameter tanah, tidak boleh percaya begitu saja dari hasil akhir. Tidak boleh hanya ambil data dari tabel yang tertulis dalam laporan soil test.
  • Periksa semua data dalam laporan test tanah secara lengkap, periksa kesesuaian terhadap teori. Periksa data mentah-nya, juga kurva-kurvanya.
  • Perhatikan kesesuaian setiap parameter terhadap parameter lainnya.
  • Untuk memeriksa apakah data tanah cukup representatif, sangat diperlukan penguasaan pengetahuan dasar mekanika tanah yang baik.

Salam Geoteknik, MMB (Mari Maju Bersama),
Gouw, 240913-23:55 SG

Perlu belajar Mekanika Tanah dengan baik untuk menjadi ahli geoteknik!!
Belajar tidak boleh pelit uang dan waktu!
Ingat: Uang dan Waktu tidak bisa berbohong!