Sebagai dosen, sejak 1985, saat mulai semester, di kuliah pertama, saya selalu mengumumkan bahwa hanya boleh terlambat paling lambat 15 menit. Jika 15 menit saya sudah mulai mengajar, maka mahasiswa tidak boleh ada yang masuk lagi. Tidak ada alasan, apapun itu.
Sekitar pertengahan 90an, dalam rapat saya mendapat "teguran" dari pimpinan rapat, dikatakan: "Pak G, tidak usah kejam-kejam lah, kan bapak tahu Jakarta macet.".
Saya menjawab: "Ya, tahu pak, justru karena tahu Jakarta macet, maka saya selalu hitung waktu untuk ke kampus, dan selama ini saya pribadi sebagai dosen praktis tidak pernah terlambat. Nah, waktu sekolah dari SD hingga SMA, kalau terlambat bukankah si siswa dihukum? Juga anak sekolah sekarang dihukum kalau terlambat, kondisi jalan buat dosen, mahasiswa, guru dan siswa sama saja kan ya? Lalu kenapa setelah jadi Mahasiswa boleh terlambat? Apakah itu arti dari MAHA? Boleh tidak disiplin?",
Itu jawaban saya sih. Salahkan saya??
Barangkali salahnya adalah jawaban saya terlalu direct.
Di lain peristiwa, sekitar 2018, di satu universitas lain, ada mahasiswa terlambat sekitar 35 menit. Dia masuk tanpa permisi, tanpa sepatah katapun, langsung duduk. Lalu saya menunjuk dia, dan menunjuk pintu. Dia tidak menjawab apa-apa, melangkah keluar pintu. Pas di pintu dia matikan semua listrik di kelas. Kebetulan kelas di dalam ruang tertutup karena ada dalam bangunan gedung megah. Untuk proyektor menyala hingga tidak gelap gulita. Selesai kuliah, tingkah laku si mahasiswa saya laporkan ke bagian administrasi. Minggu berikut, saya dipanggil kajur, ternyata si mahasiswa lebih "canggih", dia melapor dan complain langsung ke kajur, Sang kajur berkata: "Pak G, saya hargai disiplin bapak. Tapi ya, jaman sudah berubah pak, anak milenial memang begitu, biarkan sajalah mereka terlambat."
Saat itu saya tidak banyak menjawab, saya hanya mengatakan: "Ya kalau itu kebijakan kampus ya saya ikuti."
Pendapat saya: Bukankah di kampus kita harus mengajarkan DISIPLIN dan IDEALISME? Kalau di kampus sudah tidak disiplin dan menghilangkan idealisme, lalu dimana inti PENDIDIKAN itu? Lalu apa bedanya tempat kursus/webinar/seminar/konprensi dan kampus?
Salah lagi kah saya?
Salam sejahtera, MMB
GTL, 240118-16:23WIB