Scopus kum Guru Besar

Terbetik tulisan salah seorang di WA group:

"... misalnya Scopus pak, saya dengar dari teman2 yg mau kejar cum prof. Bisa diatur dan dibayar..."

Ini yang rusak! Segala hal diduitin!

Makanya yang bermutu dan berkarya dengan jujur malah susah mendapat jenjang profesor atau malah bisa-bisa tidak dapat karena prosedur dan persyaratan yang teramat panjang dan jelimet.

Yang" nembak-nembak" dan jiplak malah cepat banget jenjeng profesor.

Maka dari itu ada laporan sondir yang dibuat per 50cm dengan tanda tangan Prof A.

Kemudian ada makalah pakai Plaxis tapi parameternya salah dan uji sondir dalam makalah bhs Inggrisnya ditulis sondir, bukan CPT ditanda tangan Prof B. 

Ada lagi makalah juga oleh seorang prof, sebutlah Prof C, yang buat analisa slope stability. Parameter qc nya dirata2 dari atas ke bawah lalu dikorelasi ke Cu, kemudian dipakai utk analisa lereng.

Busyet dah!!! Dalam dunia akademikpun terjadi hal "nembak-nembak"!!

Quo-vadis 62?

Salam Sejahtera, MMB

GTL, 230830-09:02WIB