Bruce Lee Super Human dan Ilmu Geoteknik seorang GTL – Otak dan Latihan Keras kuncinya

Ini link youtube tentang Bruce Lee:  Evidence That Bruce Lee Was Superhuman! - YouTube

Apa yang dinarasikan di link youtube ini benar adanya. Bruce Lee itu tidak hanya berlatih fisik, tetapi dia menerapkan teori fisika dalam ilmu kungfunya. Dia pakai otak, dia mengerti betul teknik impuse dan momentum!!

Sebagai orang yang senang ilmu bela diri, dan sudah sejak 1974 belajar dan belajar terus, saya tahu banget bahwa untuk mencapai level tinggi dalam kungfu (dan juga dalam bidang apapun) tidak bisa tidak, menggunakan otak untuk berpikir, belajar dan terus berlatih keras adalah satu-satunya jalan menuju sukses.

Saya mulai berlatih kungfu saat SMP kelas dua, dari yang tertolol dan sering terpukul sampai menjadi satu dari 7 murid pilihan. Itu saya peroleh dengan bangun jam 04.00 pagi berlatih hingga pukul 6, sore berlatih lagi, malam sebelum tidur menendang dan memukul masing masing 50 kali. Hingga saat lulus SMA ditawarkan salab satu guru saya untuk ikut hidup di rumah beliau untuk diajarkan ilmu pengobatan sinshe dan diturunkan ilmu bela diri beliau.

Namun saya menolak tawaran itu, karena di dunia kehidupan modern ini, saya mau jadi ilmuwan atau enjinir. Jadi saya memilih kuliah dan akhirnya sejak 1982 sudah memilih dan terjun ke dunia geoteknik sampai sekarang.

Di dunia geoteknik saya awali dengan membaca banyak buku, mulai berlatih dan belajar menghitung pondasi, kestabilan lereng, mempelajari soil test dan terus mendalami ilmu2 geoteknik walau sudah lulus mektan 1-3 dan tekpon 1-2. Setelah lulus kerja di highrise untuk tahu cara kerja struktur selama setahun. Lalu mulai kerja geoteknik sebagai site enjinir di lapangan. Dan bukan hanya kerja, saya mencoba menghitung setiap pekerjaan lapangan yang saya lakukan, misalnya hitung kapasitas pondasi, hitung sheetpile, lalu saya bandingkan dengan desain konsultan dan juga dengan uji beban, jika ada kesempatan. Teknik pelaksanaan di lapangan belajar dengan ikut tukang dan mandor bekerja

Lalu kembali ke bangku S2 untuk belajar lagi geoteknik. Praktis belajar/berlatih/tugas hingga 14-16 jam per hari selama 20 bulan program master di AIT, Bangkok. Benar2 berusaha memahami dan menggali lebih dalam.

Banyak belajar dari presentasi di seminar dan konperensi geoteknik. Membaca makalah dan tidak sungkan bertanya kepada pemakalah.

Mencatat apa yang dilihat dan dipelajari dalam buku catatan saya yang sampai sekarang masih ada. Dan kini catatan2 itu sudah menjadi makalah dan bahan ajar saya dalam bentuk PPT yang kini sebagian sudah saya kompilasi dan jual dalam bentuk buku berwarna.

Begitulah kira-kira perjalanan saya. Semuanya berangkat dari filosofi yang pernah saya tulis dan share yaitu dari falsafah Chinese yang diajarkan papa mama saya yang artinya:

Hadapi dan atasi semua kesulitan

Terus belajar tanpa henti.

Begitu sekedar sharing pengalaman saya malam ini.

Di bawah ini akan saya share beberapa foto saya di lapangan saat saya mulai belajar meningkatkan kemampuan ilmu geoteknik saya.

Salam Sejahtera, MMB

GTL, 230418-21:05WIB

1980 belajar sondir - Unpar – Bandung -  Berusaha mengerti dan menghayati.

1980 - Belajar Konsolidasi – Unpar – Bandung

1980 – Bergaya seolah berat banget mengoperasikan extruder – Unpar – Bandung

1982 – Cengkareng Airport Runway – Belajar dari ahli Prancis soal Pelaksanaan Pondasi Cakar Ayam

1985 – Serpong - Belajar Tube a Manchette Grouting dari Mandor (jongkok) dan Para Pekerja

1985 – Balikpapan - Belajar pasang PVD - dari Ahli Lapangan Perancis – Mr. Malijenovsky

1985 – Balikpapan – Pertama kali belajar memasang dan menghitung PVD

1987 – Jembatan Halimun – Jakarta - Merancang dan melaksanakan 36m  bridge beam launching

1987 – ITS – Surabaya - Belajar bored pile dari pekerjaan pengawasasn bored pile

1987 – Paiton – Survey saat PLTU Paiton mulai direncanakan – Desain akhir perbaikan tanah dengan PVD – jumlahnya ± 9 juta linier meter (kalau tak salah ingat), pelaksanaan sekitar 1989-1990

1987 – Plaza Indonesia – Belajar pasang dan hitung sheetpile