Gunung Bergeser hingga Tutup Jalan Raya di Kupang

Fenomena yang terjadi ini bukan gunung bergeser pindah tempat. Hal seperti ini merupakan bagian dari ilmu geoteknik.

Ini merupakan peristiwa alam yang disebut slow planar slide yang kalau diterjemahkan mungkin bisa disebut rayapan bidang.

Rayapan bidang seperti ini biasa memang terjadi pada area pegunungan, dimana susunan lapisan tanah sering berupa tanah di atas setebal tertentu, dan di bawah lapisan tanah itu terdapat lapisan batuan. Bila pertemuan lapisan tanah atas dan batuan di bawahnya membentuk kemiringan dari atas gunung hingga ke bawah, maka garis pertemuan itu merupakan garis potensi terjadinya rayapan bidang.

Seringkali rayapan bidang ini dipicu oleh hujan yang terjadi dalam waktu panjang atau terlalu sering selama berhari hari.  Air hujan yang menyerap ke dalam lapisan tanah, lambat laun karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan lapisan tanah menjadi jenuh air. Dan resapan air ini perlahan namun pasti akan tiba pada garis bidang pertemuan antara tanah dengan batuan di bawahnya. Nah karena lapisan batuan umumnya jauh lebih sulit menyerap air (disebut berpermeabilitas rendah), air akan membasahi bidang pertemuan itu dan menjadi semacam "pelumas". Di samping itu, sesuai dengan ilmu fisika yaitu hukum Archimides yang mengatakan air punya gaya angkat. Gaya angkat air ini akan mengurangi berat  tanah.

Dalam ilmu geoteknik dikenal rumus Terzaghi dimana berat tanah menjadi berkurang karena gaya angkat itu. Dalam bahasa geoteknik gaya angkat itu disebut tegangan air pori. Berat netto menjadi berat tanah dikurangi tegangan air pori. Berat netto ini disebut Tegangan Efektif.

Kekuatan tanah untuk memikul beban disebut kuat geser tanah. Tahanan Geser tanah akan berkurang jika tegangan efektif tanah berkurang.

Nah karena tahanan geser tanah ini berkurang, maka lapisan tanah di atas bidang pertemuan dengan lapisan yang lebih keras (batuan) akan mulai bergerak secara perlahan sesuai kemiringan bidang pertemuan. Ini yang disebut sebagai "rayapan tanah" atau dalam ilmu geoteknik disebut sebagai Creeping atau Slow planar sliding.

Peristiwa seperti ini oleh sebagian ahli terkadang disebut juga sebagai likuifaksi statis atau static liquefaction.

Begitu penjelasan kasar tanpa rumus-rumus dari fenomena yang terjadi di Kupang seperti yang terlihat dalam video yang beredar beberapa hari ini.

Salam Geoteknik, MMB

GTL, 230219 - 17.50WIB