Ada pertanyaan seperti itu di salah satu group WA.
Jawabnya: Sangat Bisa! Syaratnya:
1. Jika permeabilitas tanah di lereng lebih besar dari curah hujan.
2. Jika derajat kejenuhan belum mencapai ttik jenuh. Itu teoretis. Namun penelitian di Jepang menunjukkan ada ambang batas dimana jika derajat kejenuhan sudah mencapai Sr = 90%, air hujan cenderung tidak lagi bisa menyerap ke dalam tanah di lereng, saat Sr = 90%, air hujan cenderung semuanya menjadi run off.
Agar tidak menyerap ke dalam lereng dan menjenuhkan serta membahayakan stabilitas lereng, perkolasi (resapan) air hujan dapat dikurangi dengan menanam tanaman di lereng, melindungi lereng dengan geocell yang ditanami rerumputan (ini juga mengurangi erosi). Cara lain adalah dengan menempatkan selapis tanah berpermeabilitas relatif rendah setebal tertentu, katakan lempung setebal 50-80cm, lalu di bawahnya ditempatkan lapisan berpermeabilitas lebih tinggi, misalnya kerikil dengan ketebalan sama. Di antara lapis lempung dan kerikil serta tanah asli pasang non-woven geotextile sebagai separator. Untuk menjaga kestabilan dua lapisan itu, lempung dan kerikil bisa ditempatkan dalam Geocell. Ini adalah prinsip dari mekanika tanah tak jenuh alias unsaturated soil mechanics.
Salam Geoteknik, MMB
GTL, 23203, 00:01YVR