Sumur Resapan dan Sarang Nyamuk

Tulisan mengenai efektif tidak nya sumur resapan sudah saya tulis 7 dan 13 November lalu, yang mana kalau tujuannya adalah untuk mengurangi banjir di Jakarta, maka TIDAK EFEKFIF karena tanah di Jakarta merupakan tanah lempung yang berkemampuan mengalirkan air sangat rendah dan muka air tanah relatif dekat dengan permukaan. Sekalipun dibuatkan sumur hingga ketemu lapisan pasir tetap tidak akan efektif karena tanah pasir di bawah sudah jenuh air. Sesuatu yang sudah jenuh air tentunya tidak dapat lagi menerima air (ibarat bak yang sudah penuh tentunya tak dapat lagi menerima air tambahan).  Kecuali jika air tanah di dalam lapisan pasir tersebut mengalir, atau dengan kata lain ada aliran air bawah tanah. Dan ini tidak akan terjadi di wilayah Jakarta yang merupakan tanah datar.

Kali ini saya ingin mengulas tentang apakah sumur resapan itu akan menjadi sarang nyamuk? Tulisan ini saya buat karena berapa hari ini ramai beredar tulisan di Sosmed yang mengatakan sumur resapan bakal jadi sarang nyamuk. Tulisan tersebut mengatas-namakan dokter-dokter dari sebuah universitas ternama. Benarkah demikian?

Sebelum membahas hal itu mari kita lihat tiga foto di bawah ini dahulu:

Foto A menunjukkan sumur resapan yang dipasang di jalan raya. Kita lihat saja dari segi estetika jelas sangat merusak pemandangan!!  Belum lagi pengerjaan yang sangat kasar, dimana permukaan jalan menjadi tidak rata!! Ketidak-rataan permukaan jalan tersebut Kecuali mengganggu kenyamanan berkendaraan, juga dapat membahayakan keselamatan pengendara, terutama pengendara motor!!!

Foto B menunjukkan sumur resapan di trottoir median jalan dan di bawah jembatan layang. Soal foto ini banyak yang berkomentar bahwa mana bisa air masuk ke sumur yang dibuat kan trotoir-nya lebih tinggi dari jalan. Oh…. kalau soal itu, tidak masalah, karena mereka memasang pipa dari tepi jalan hingga ke sumur resapan seperti terlihat dalam foto C.

Oh ya…. Sebelum lupa, ada juga yang bilang bahwa membuat sumur resapan merusak daya dukung tanah dan merusak jalan. Dalam pembuatan badan jalan, ada lapisan batuan yang dikenal dengan lapisan MacAdam disebut sebagai lapisan base dan subbase. Nah lapisan batuan MacAdam ini salah satu fungsinya adalah mengalirkan air yang meresap ke dalam tubuh jalan, agar tidak ada air yang tertampung di bawah jalan. Karena jika ada air di bawah badan jalan, maka saat jalan tergilas kendaraan, air tersebut akan tertekan dan menekan struktur jalan sekitar roda, lalu saat roda kendaraan berlalu tekanan air akan menendang balik, ini dikenal dengan nama pumping effect alias “efek pompa”. Efek tekanan air ini akan merusak jalan, dan membuat jalan berlubang. Apakah hal ini bisa dihindari? Tentunya bisa asalkan dapat dibuat sumur resapan yang benar-benar bisa berfungsi baik dan airnya tidak akan menggenangi struktur badan jalan. Disini justru letak permasalahannya!!

Ok, sekarang kita lihat detail pekerjaan yang dilakukan. Kebetulan di wilayah perumahan saya sedang dikerjakan sumur resapan. Berikut adalah foto-foto detail yang kemarin saya ambil.

Sumur resapan yang dibuat dari kolom modular (Foto D) itu dibungkus dengan bahan geotextile (lihat Foto C, geotextile dalam foto itu adalah kain putih semacam permadani yang dibuat khusus untuk diaplikasikan dalam tanah, geotextile ini dapat tembus air namun mencegah butir tanah masuk ke dalam lubang yang dibentuk oleh kolam modular). Setelah dibungkus dengan geotextile, diatasnya akan dihampar pasir dan dipasang conbloc. Jadi disini, apakah air yang tertampung dalam kolam modular akan menjadi sarang nyamuk. Tentu tidak, karena semua tertutup baik. Upss…. Namun belum selesai sampai sini yah. Kita lihat detail lainnya:

Foto F menunjukkan ada kawat ayam sebelum air dari jalan masuk ke bak kontrol. Foto G dan H menunjukkan detail bak kontrol. Terlihat bahwa saringan kawat ayam tipis saja, dan tentunya tidak akan tahan lama, juga lubang-lubangnya cukup besar dimana pasti nyamuk bisa berlalu-lalang.

Anehnya terlihat dalam Foto G dan H, posisi pipa PVC penyalur air ke kolam modular dari bak kontrol dibuat terlalu tinggi, dan dasar dari bak kontrol disemen (beton). Jelas akan ada genangan air yang tertinggal di dalam bak kontrol, dan karena kawat ayam penyaring kotoran terlalu besar (dan tipis pula yang pasti akan cepat rusak), maka pastilah akan ada genangan air dalam bak kontrol. Dikatakan oleh pekerja disana bahwa dalam bak kontrol akan diberikan injuk, seperti terlihat dalam Foto I injuk yang masih dalam ikatan. Namun pasti akan ada genangan air yang akan menjadi tempat enak buat nyamuk berkembang biak. 

catatan: Dalam foto-foto bak kontrol tersebut juga ada bak kontrol yang entah belum atau tidak dipasangi pipa penyalur menuju kolam modular.

Kesimpulan: Sangat besar potensi bagian dari sumur resapan menjadi sarang nyamuk. Apalagi bila konstruksinya seperti yang terlihat dalam Foto A dimana hanya dipasang buis beton dan di tutupnya dilubangi.

Salam geoteknik,

GTL, 211206