Buat tanggul kalau tanpa survey dan tanpa pakai ilmu enjiniring ya kejadiannya spt itu. Air melewati atas tanggul. Itu namanya "crest overflow" atau "over topping". Kalau bagian atasnya tidak kuat maka berikutnya akan terjadi "washout failure" yaitu rusaknya tanggul akibat bagian atas mulai tergerus/terkikis aliran air, lalu akhirnya bagian tersebut tanggulnya bisa hilang tersapu air.
Oh kalau gitu gampang, tinggikan saja tanggulnya, atas dan sampingnya kasih beton. Kita keluar duit. Celetuk yg punya duit.
Ups... Sebentar. Semakin tinggi tanggul dan semakin berat struktur tanggul, bila tanah di bagian dasar tidak diperiksa dan dihitung kekuatannya, tanggul bisa longsor, ini namanya harus di cek terhadap "kestabilan lereng (slope stability) ".
Apakah cukup itu saja?
Oh...masih ada. Bisa saja seluruh itu amblas lalu roboh, itu namanya "keruntuhan daya dukung (bearing capacity failure)".
Udeh itu saja?
Ups... Tunggu dulu... Masih ada masalah lain, saat air meninggi disisi air, air akan perlahan-lahan merembes ke dalam tanah tanggul, ini namanya "seepage atau rembesan", bila kekuatan rembesan ini berjalan lama dan gaya akibat rembesan ini tidak dihitung, tanah yg dilalui air rembesen akan terjadi erosi di bagian badan tanggul, ini namanya "piping atau erosi buluh", dan ujung-ujungnya? Ya tanggul roboh juga.
Itu saja? Oh ada satu lagi, air bisa juga merembes dari bawah tanggul, tanah di dasar tanggul bisa juga tererosi, dan gaya rembesan (namanya seepage force) di dasar tanggul, dapat berakibat daya dukung tanah dasar tanggul berkurang, dan bila mencapai batas kekuatan tanah, maka tanggul akan bergerak dan bisa roboh pada akhirnya.
Demikian penjelasan dengan bahasa sederhananya.
GTL, 210220