Kalau itu pertanyaannya, barangkali jawabnya adalah: karena sistem dan atasan tak mendukung.
Loh kok bisa?
- Mahasiswa dibiarkan bebas, pakaian bebas asal sopan tanpa perlu seragam tak apa. Tapi kalau pakai sandal ke kelas? Kemana disiplin etika disini?
- Masuk kelas suka-suka? Boleh masuk boleh tidak? Terlambat tetap boleh masuk kelas? Alasan jalan macet? Di samping itu dosen tak masuk karena proyek di luar lebih didahulukan? Dimana pendidikan disiplin waktu dan kewajiban dalam dua hal ini?
- Absen titip-menitip tidak dikontrol dan tidak kena sanksi? Bahkan kini di salah satu kampus terkenal swasta saja terjadi joki tugas, joki skripsi, joki ujian. Bukankah ini sudah jadi maling dan pemalsuan? Kemana etika profesi dan moral disini?
Ada beberapa contoh pengalaman pribadi seperti tertulis di bawah ini:
Setiap awal perkuliahan, di hari pertama saya selalu memberi pengumuman, 15 menit setelah saya di dalam kelas dan mulai mengajar, mahasiswa yang terlambat tidak boleh lagi masuk kelas.
Ternyata kemudian ada dua kenyataan pahit yang muncul:
- Di kampus A saya diberi nilai MERAH
- Di Kampus B, ada mahasiswa millennial yang nyelonong masuk tanpa bilang apa2, padahal sudah telat lebih dari 35 menit. Saya panggil namanya dan tangan menunjuk pintu. Dia keluar lalu matikan lampu sehingga ruang menjadi gelap. Minggu berikutnya saya dipanggil ketua jurusan, dan diberitahu: "Biarkan saja pak, anak millennial memang begitu." Ucapan sang ketua jurusan ini membuat saya terdiam seribu bahasa.
Jadi memang di banyak kampus-kampus kita mahasiswa tidak pernah dididik untuk disiplin. Hanya "diharapkan" mereka sadar sendiri.
Begitu tanggapan saya.
Salam Sejahtera, MMB
GTL - 230610 - 11:13 WIB