Hari ini, 28 Sep 2024, saya menerima WA bersumber dari TikTok, berjudul: “Berita Terbaru - Ahok Seret Jokowi - Bongkar Korupsi BUMN & Regulasi Gila” dengan link sebagai berikut: https://www.tiktok.com/@abrarhaq66/video/7419244129898614021?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7419563196980233749
Judul berita itu bombastis, tidak terdengar kata-kata Ahok mengatakan seret Jokowi. Namun dalam satu kata-kata yang saya tangkap dari ucapan Ahok adalah: “Ngapain pemerintah ikut-ikutan bisnis yang swasta sudah lakukan?" ……. “dengan BUMN BUMN begitu banyak.”
Ucapan mengenai BUMN itu sudah saya tulis sejak 17 Des 2020, berikut tulisan saya di tahun 2020 itu.
BUMN beranak pinak?
Baru dapat kabar dari teman percetakan, sekarang BUMN banyak yg cetak buku/brosur/dan lain lain cetakan sendiri lewat anak usahanya, alias ada unit percetakan sendiri!
Ini kok begini yah BUMN menggurita, beranak pinak bahkan hingga cucu buyut perusahaan. Mau menguasai dari hulu ke hilir?
Di dunia konstruksi, mulai dari maincon, ke beton pracetak, ke enjiniring, desain office sendiri, bentuk konsultan sendiri, bentuk CM sendiri, bahkan beli alat test tiang sendiri, bahkan ada pula yg bikin universitas (ada uni PLN, ada uni Pertamina).
Kok jadi begini yah?
Apa saya yg salah? Kalau menurut pendapat saya BUMN seharusnya menjadi pelopor, pendobrak, mengerjakan yang swasta tidak/belum mampu, atau tidak mau kerjakan. Bukankah sebaiknya BUMN menjadi motor penggerak ekonomi? Pembangun bidang bidang yang belum terjangkau atau tidak mau dijangkau swasta karena dipandang tak menguntungkan oleh swasta? (misalnya pembangkit listrik kecil di daerah miskin? Jalan tol yang masih dinilai sepi bila dibangun yg swasta tak ingin invest)
Pendapat saya sih BUMN tidak perlu cari untung secara langsung, sebab bukankah BUMN seharusnya menjadi penyalur uang pajak ke dunia pembangunan fisik dan non fisik. Yang penting tidak korupsi dan bekerja efektif dan efisien, sehingga dana yang tersedia termanfaatkan sebesar-besarnya demi kemaslahatan masyarakat banyak. Keuntungan yang diraih akan berupa keuntungan tak langsung, yaitu majunya ekonomi swasta dan rakyat, dan ujung ujungnya toh pemerintah dapat meraih paak lebih banyak. Bukankah begitu yah?
Kalau BUMN menguasai dari hulu ke hilir lewat tangan tangan anak dan cucu usahanya, apakah itu lalu tidak sama dengan model model di negara dimana usaha dikuasai negara dulu yang terbukti tak efektif, model RRT sebelum tahun 80an? Model mana sudah ditinggalkan mereka dan terbukti sukses sekarang.
Atau saya yang salah???
GTL, 201217