Kembali lagi saya katakan: Baca dan Belajarlah Sejarah China dari jaman kerajaan.
Sejak dulu kala, begitu kaisar lemah, pejabat mulai korup, lalu penyakit korup menjalar bagai kanker ke sebagian besar pejabat hingga ke kelas bupati dan lingkungan (kalau di kita hingga kelurahan). Terjadi korupsi berjamaah. Pejabat teras malah terang²an memakai uang negara untuk keinginan pribadi dan proyek mercusuar-nya dia. Negara tidak lagi terurus berdasar kepentingan rakyat banyak, tetapi berdasarkan kepentingan kantong si pejabat. Rakyat sengsara. Lalu runtuhlah Dinasti itu. Diruntuhkan pemberontakan rakyat atau diruntuhkan dari serangan suku/kelompok lain. Contoh fakta sejarah banyak sekali.
Salah satu contoh nyata di akhir Dinasti Qing: uang pembangunan dan modernisasi angkatan laut dipakai Empress Dowager Che Xi untuk kemewahan dan pembangunan istana, walau sudah diingatkan menterinya bernama Lie Hong Zhang. Maka begitu perang dengan Jepang dan Inggris meriam China cuma bisa menembak 500m, sementara meriam Jepang jangkauannya bisa 3 kali lipat. Ya dah pasti kalah. Akibatnya tidak lama sesudah itu Manchuria diduduki Jepang, sebagaian besar Mongolia diduduki Tsar Rusia. Disusul lagi di tahun 1900 awal dikeroyok tentara 8 negara yang hanya pakai 5000an (atau 15000 tak ingat persis) tentara melawan tentara Qing dibantu kelompok Yi He Thoan yang jumlahnya 150ribu-an, sebentar saja habis kalah. Karena meriam dan senapan, sementara tentara Qing senjata api nya tertinggal jauh dan masih bawa-bawa tombak dan golok. Lalu BEGOnya kelompok Yi He Thoan yang jumlahnya ribuan orang percaya mereka tahan peluru karena pengaruh pemimpin kharismatiknya yang bilang mereka tahan peluru, adalah dia sendiri tak tahan peluru. Mereka maju dengan Kung Fu golok dan tombak, ya mati konyolah jadi sasaran empuk!! Itu contoh kalau rakyat bodoh walau patriot ya begitu bisa disetir dan mati konyol.
Peristiwa itu menyusul hilangnya Hong Kong dan Macao ke tangan Inggris dan Portugis beberapa puluh tahun sebelumnya, juga dengan sebab utama korupsi berjamaah dan permainan banyak pejabat yang ikut main jual candy selundupan dari Inggris, Amerika,.... dll.
Tentu kalau korupsi segelintir pejabat lalu disikat, ya negara masih aman.
Ini yang dilihat Xi Jin Ping saat berkuasa, dia melihat bahaya nya korupsi berjamaah yang mulai tumbuh seiring kemajuan ekonomi China
Maka mulailah dia menghajar koruptor, mulai dari pejabat kelas wali kota, perlahan setelah kedudukan dia kuat, baru dihajar pejabat teras termasuk beberapa jenderal militer. Orang Barat bilang dia menyingkirkan lawan politiknya dengan tudingan korupsi. Namun mayoritas rakyat China percaya dia benar-benar menghajar koruptor. Di Tiongkok sana Xi sering disebut rakyatnya sebagai papa Xi (Xi Papa). Yang saya baca dia bahkan berani menghukum mati jenderal dan pejabat tinggi yang terbukti korup. Maka disana juga ada istilah: Pemimpin sebelumnya menghajar tikus, Xi menghajar harimau. Sebutan ini muncul karena era sebelum Xi tidak ada pejabat teras dan jenderal yang dihukum mati karena korupsi, sementara Xi berani menghukum mati.
Suka atau tidak suka dengan cara "otoriter" nya disana. China bergerak maju dengan cepat karena pemimpin teras mereka mayoritas tegas dan tetap teguh berpegang pada haluan dan tujuan negara yaitu: Negara Kuat dan Rakyat Sejahtera, slogan ya kalau gak salah ingat: Guo Qiang Ming An (maklum tulisan ini tanpa googling tapi dari ingatan baca sejarah dan buku).
Oh satu hal yang saya ingat benar adalah 1970an China itu super miskin, 2023 kemarin sempat ke Xin Jiang, bahkan Xin Jiang sudah cukup modern. Kereta cepat sudah sampai di Urumqi.
Tulisan ini bukan memuja China melainkan untuk kita sedikit "belajar". Nabi Muhammad kan pernah berkata: "Belajarlah hingga ke negeri China"
Salam Sejahtera, MMB
GTL, 240420-07:41WIB