Sakit, Rumah Sakit, Asuransi Kesehatan

Jumat lalu, kami 13 orang profesional dan entrepreneur, diajak tur Rumah Sakit Mandaya dan mendapat penjelasan yang dapat dikatakan sangat komprehensif dari seorang teman yang profesional dan penjelasannya sangat luar biasa.

Penjelasan dimulai soal dari fasilitas RS tsb yang serba maju, soal kemampuan alat-alat modern tersebut, soal penanganan beberapa penyakit, termasuk kanker, dan bahwa kanker tiroid dapat disembuhkan di rumah sakit Mandaya.

Diperkenalkan sistem komputerisasi online dan real time dalam memonitor kondisi pasien dari ruang perawat.

Melihat kamar UGD dan kamar ICU yang semua berupa kamar-kamar tersendiri, bukan semacam bangsal yang dipisah gorden spt banyak rumah sakit pada umumnya, kacanya pun bisa dibuat transparan atau tak tembus pandang. Saudara/keluarga pasien tidak perlu masuk ruang UGD atau ICU, sebab bisa melihat pasien dari luar ruang dan bisa berkomunikasi via microphone yang disediakan. Tentu ini sangat bagus untuk mencegah penularan penyakit antar pasien dan mencegah kuman luar yang terbawa penjenguk.

Dalam kesempatan itu, ada terlontar pertanyaan berapa biaya-biaya peralatan modern tsb dan berapa biaya berobatnya?

Ups..... ternyata luar biasa biaya investasi yang diperlukan, diceritakan juga bahwa biaya berobat penyakit sekarang yang semakin lama semakin besar. Dan dijelaskan juga perlunya asuransi kesehatan.

Nah, tadi saya jadi teringat, bahwa banyak dari kita yang sudah berusia lebih dari setengah abad dan bahkan banyak juga yang sudah mendekati usia 65.

Teman, saya yang kebetulan sampai hari ini sudah 25 tahun berkecimpung di dunia asuransi dan sudah menangani ratusan klaim asuransi kesehatan (klaim rawat inap di rumah sakit), serta beberapa klaim meninggal, ingin menyampaikan beberapa hal berikut:

  1. Batas usia masuk asuransi kesehatan adalah sebelum ulang tahun ke 65. Bahkan ada perusahaan asuransi yang hanya menerima jika nasabah masih di bawah usia 60.
  2. Biaya rumah sakit semakin tinggi, contoh: ada beberapa nasabah saya, dari yang katarak, demam berdarah, patah tulang, endoscopy, colonoscopy, pasang ring, bypass, hingga kanker, biaya rawat yang diperlukan bisa sangat besar. berkisar dari sekitar SGD 4000 hingga SGD 500,000.-  Tentu jika terkena biaya yang sudah masuk SGD 100,000 atau satu miliar rupiah lebih, akan memberatkan bahkan menyeret ekonomi keluarga ke dalam tekanan besar.
  3. Premi asuransi kesehatan adalah premi tanpa nilai tunai, artinya jika tidak terpakai uang premi menjadi hak perusahaan asuransi sepenuhnya.
  4. Premi asuransi meningkat bersama kelompok umur.
  5. Walau premi terasa cukup besar, namun manfaat yang didapatkan juga besar.

Apakah kita perlu masuk asuransi kesehatan? Dari pengalaman saya, ya kita perlu. Mengapa? Karena perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu. Ada resiko dimana kita bisa saja terkena penyakit berkepanjangan, yang dapat menyedot ekonomi keluarga. Premi mahal? Dijamin akan terasa murah dan sangat menolong pada waktunya.

Lalu asuransi apa?

Belilah asuransi kesehatan, dan jika masih ada budget belilah asuransi Jiwa.

Asuransi kesehatan belum tentu terpakai karena bisa saja kita "pergi" secara tiba-tiba. Asuransi jiwa? Seseorang pasti akan "pergi" alias "wafat", nah asuransi jiwa jika kita ikuti sampai kita "berpulang", maka secara finansial tidak akan rugi, karena pasti manfaat kematian lebih besar daripada premi yang kita bayarkan.

Ingin tahu lebih lagi mengenai asuransi? Silakan japri saya.

Terima kasih,

Salam Sejahtera, MMB

GTL, 240130-16:13WIB