Prinsip Saya dalam Mendidik di Kampus dan Pelatihan

Dalam dunia Pendidikan saya pribadi memegang prinsip berikut:

Prinsip utama:

Sebelum mengajar, saya harus mengerti betul isi apa yang akan saya ajarkan. Sebelum saya mengerti, maka saya belum pantas menjadi GURU, apalagi jika sudah berani menerima imbalan berupa honor ataupun biaya pelatihan, seberapa kecil ataupun besar honor yang saya terima. Jadi isi ilmu yang diajarkan tidak boleh dikaitkan dengan besaran honor, namun tentunya terkait waktu yang tersedia. Semakin sedikit waktu tentunya semakin sedikit yang bisa disampaikan.

Prinsip Kedua

Tanggung jawab mengajar tidak boleh dikalahkan oleh proyek, walaupun honor proyek jauh lebih besar!

Prinsip Ketiga

Dalam mendidik harus mengajarkan:

1. ATTITUDE

Dalam pengertian: ETIKA, disiplin, menghargai waktu, saling menghormati, jujur pada diri sendiri, bersikap mencari dan menggali dan tidak menunggu. Ini sebabnya saya sering menyelipkan kata-kata motivational dalam buku2 bahan ajar saya dan juga sering "ngoceh" soal ini dalam kelas.

2. INVESTASI UANG

Mau pandai, maka harus berani berinvestasi, mengeluarkan uang untuk beli buku, biaya kuliah, biaya seminar/konprensi/webinar, biaya pelatihan, sebagai bentuk investasi di kepala!

(By the way, di rumah saya ada 8 lemari buku dan di kantor ada 7 lemari buku. Diantar itu 10 berisi buku-buku geoteknik, sisanya buku struktur, sipil, transport, ekonomi, novel, motivasi, biografi, antariksa dll.)

Karena mau mengajarkan soal investasi uang ini, dan juga karena saya masih perlu uang, maka dalam pelatihan saya ada biaya yang kata sebagian orang biaya tinggi, namun banyak juga yang bilang biaya yang berharga atau worthed dalam bahasa sononya, alias untung kalau dibanding dengan ilmu yang didapat. Bukankan sikap manusia tidak mau rugi? Kalau kita keluar biaya besar maka kita tidak mau rugi, dan ingin menggali lebih dari si pengajar? Ini terbukti dalam pelatihan-pelatihan saya tidak pernah sepi pertanyaan.

3. INVESTASI WAKTU

Mau ahli di suatu bidang, investasikan waktu anda untuk belajar dan berlatih. Intuisi atau instink terhadap sesuatu, dalam hal kita adalah ilmu struktur atau ilmu geoteknik, yang kita kenal dengan nama ENGINEERING JUDGMENT, itu hanya bisa dating lewat belajar dan berlatih. Para owner yang punya banyak duit juga punya INTUISI yang sangat bagus, hanya saja intuisi mereka itu adalah intuisi soal cari duit. Itupun mereka dapatkan dari belajar dan berlatih di dunia nyata.

Soal ini perlu investasi waktu 10ribu jam untuk belajar dan berlatih. Ya 10ribu jam! Tidak salah! Kalau anda konsisten menginvestasikan waktu 3 jam dalam sehari dan 333 hari dalam setahun, maka itu hanya seribu jam dalam setahun. Artinya perlu 10 tahun untuk jadi ahli!! Ini kenyataan dan ada riset yang dilakukan oleh para peneliti!!

4. ISI ILMU TANPA ADA YANG DITUTUPI.

Dalam mengajar tidak hanya mengajar kulitnya. Contoh dalam mengajar program software, maka bukan hanya cara pakai, tetapi apa, kapan, dimana, siapa, mengapa, dan bagaimana, (what, when, where, who, why and How). Intinya alasan dibalik setiap istilah, filosofi dan bagaimana mengaplikasikannya saya ajarkan tanpa ada yang ditutupi.

5. TIDAK ADA PERTANYAAN YANG BODOH

Berani bertanya adalah awal belajar. Selagi belajar jangan takut dikatakan bodoh. Karena semua orang berangkat dari kata bodoh, lewat pengakuan bahwa saya masih bodoh alias belum tahu, maka saya mau belajar! Apalagi selama jadi mahasiswa, ya tidak apa bertanya. Memang masih belajar kok. Terus terang saja di bidang geoteknik pun saya tidak tahu semuanya. Contohnya: Bagaimana membuat peta gempa? Saya cuma tahu sebagian saja, mungkin katakana cuma 50% saja. Detail tidak tahu. Kita tidak mungkin ahli semuanya, karena waktu kita terbatas. Alam sangat adil dalam satu hal ini, yaitu: SELAMA KITA HIDUP DI BUMI maka SEMUA MANUSIA dan SEGALA MAKHLUK HIDUP HANYA PUNYA WAKTU 24 JAM SEHARI, 365 HARI SETAHUN!

Demikian "ocehan" di sore hari ini, semoga bermanfaat.

Salam Sejahtera - Mari Maju Bersama (MMB)

GTL, 221211 - 16:14WIB