Kecenderungan Membela Diri

Kita selalu punya kecenderungan membela diri, ini melemahkan diri kita dalam membuka mata dan melihat ke dalam diri kita sendiri, mencari kelemahan diri.

Maaf yah, saya kok melihat banyak sekali anak muda, mahasiswa, orang tua, dan pejabat-pejabat kita, baik di kampus, di organisasi ataupun di pemerintahan, punya kebiasaan membela diri yang terlalu parah, punya kecenderungan mata rabun ayam, tidak bisa (tepatnya tidak mau) mengakui kelemahan dan ketidak-becusan sendiri.  Tidak sadar muka terlalu tebal, atau terlalu tipis? Selalu saja muncul alasan untuk membela diri, dan sulit menerima kritik atau kenyataan akan kekurangan diri/keluarga/organisasi/pemerintahan/negara.

Dikelas saya suka bilang kira-kira begini:

Jadilah orang pertama yang menemukan kelemahan dan kesalahan sendiri dan mengakuinya, walaupun itu berta. Jika perlu akui di depan umum, dan berusahalah untuk memperbaikinya

Kalau dikritik, pasti muka dan hati terasa panas, sayapun begitu! Cenderung menolak. Namun, belajarlah juga menarik nafas, menahan, lalu pikirkan dan kaji benar gak yah. Dengan demikian kita bisa maju. Kita kan gak bisa lihat muka sendiri tanpa cermin, ya gak? Jadi orang lain yang menilai kita itu adalah cermin.

Moga pendapat saya 90% salah yah.

Selamat pagi.

GTL, 220519