Sehubungan dengan pekerjaan pengawasan dan kontrol kualitas di proyek, ada permasalahan yang saya jumpai saat saya berlaku sebagai pengawas geoteknik di lapangan, diantaranya dua kasus di bawah ini:
Kasus pertama:
Seorang konsultan geoteknik, sebutlah sebagai ahli A, sudah mendesain daya dukung bored pile, katakan sebesar 380 ton, lalu proyek dilaksanakan. Saya ditunjuk sebagai pengawas. Kemudian sebelum proyek dimulai, ada ahli geoteknik lain menghitung dan mengeluarkan daya dukung untuk diameter dan kedalaman bored pile yang sama sebesar 750 ton!! Dua angka yang berbeda sangat jauh.
Kemudian saat itu, saya yang sudah ditunjuk sebagai pengawas di lapangan, ditanya: apakah kapasitas desain yang sudah ditentukan bisa ditingkatkan. Setelah melihat data tanah, saya mengatakan: Kapasitas 380 terlalu rendah, Sebaliknya 750 terlalu tinggi. Lalu owner minta saya hitung, berapa menurut saya. Saya menjawab: "Sebaiknya bapak kembali ke konsultan resmi bapak di proyek, ke bapak A itu, konsultasikan apakah kapasitas bisa dinaikkan. Karena tidak etis kalau saya terjun ditengah-tengah dan mengambil kerja konsultan geoteknik resmi."
Lalu sesuai saran saya, owner meminta konsultan geoteknik A tsb menghitung ulang. Si A itu (yang sudah diberi tahu owner bahwa saya sudah ditunjuk sebagai pengawas) mengatakan bahwa dia berani menaikkan kapasitas bored pile tersebut dengan catatan dia yang ditunjuk sebagai pengawas! Kalau tidak kapasitas tetap 380 ton.
Nah, disini owner bertanya kepada saya apa saya rela mundur? Saya yang saat itu memang bermukim di luar negeri, mengatakan saya disini membantu bapak mengawas, kalau memang terpaksa ya gak apa saya mundur.
Kasus kedua:
Di satu proyek lain, dimana saya berfungsi sebagai owner advisor. Si ahli geoteknik yang sama seperti pada kasus pertama di atas, yaitu si A tadi, kecuali berfungsi sebagai desainer geoteknik, juga melakukan loading test yang dial gauges nya dari dia. MK melihat bahwa kalibrasi dial gauges nya sudah lewat waktu (expired), dan diminta kalibrasi ulang. Lalu si ahli geoteknik itu mengatakan bahwa tidak perlu kalibrasi ulang, langsung saja test, nanti setelah testing baru dial gauges di kalibrasi ulang.
Nah, pertanyaan saya: Etiskah dua tindakan si A tersebut dalam dua kasus di atas? Silakan didiskusikan.
Banyak lagi sebenarnya pengalaman aneh-aneh, dan pahit-pahit dalam fungsi sebagai pengawas di lapangan. Banyak yang benar-benar makan hati dan merogoh ampla!!
Salam malam minggu,
GTL, 221022, 18:57WIB