Dari apa yang saya baca biografi orang-orang sukses di dunia ini, terutama ditentukan oleh ATTITUDE (goal, motivasi, mental, moral, disiplin dan yang seperti itu), baru kemudian pengetahuan atau ilmu mereka, apapun itu bidang ilmunya. Ilmu itu memang tidak harus dari universitas, tetapi bisa dari otodidak pengalaman, dari pemikiran sendiri, dari buku dan dari masyarakat.
Kong Hu Cu berkata: dua tiga orang berjalan beriringan, pasti ada satu dari antaranya bisa menjadi guru saya. Artinya belajar bisa dari mana saja, dari siapa saja.
Terus ada yang tanya: Bagaimana kalau dua orang yang berjalan bersama saya itu nyata-nyata lebih bodoh dari saya?
Ya belajar dari kebodohan dia. Dari mana anda tahu kalau dia bodoh? Kalau anda tidak lebih pandai? Apakah dari kebodohan dia tidak ada yang bisa dipelajari? Misalnya dari kemauan dia bertanya? Walaupun pertanyaan dia bisa terkesan bodoh? Lalu apakah orang pintar lebih bahagia dari orang bodoh? Kan sering juga kita perlu belajar bodoh supaya bahagia. Misalnya: Kalau sering-sering mengkritik/menegur suami atau istri karena kita merasa lebih benar dan lebih pintar apakah tidak akan jadi sering bentrok dan berakibat kita tak bahagia?
Begitulah.
Salam Sejahtera, MMB
GTL, 220923, 22.35 WIB