Timbul pertanyaan: 30m diukur dari mana? Dari permukaan tanah, dari dasar pondasi, atau kedalaman diantaranya?
Bagaimana kalau ada basement dan plat terbawah basement misalnya sedalam 30m?
Pertanyaan bagus dan mungkin di code ASTM sendiri belum dijawab?
Umumnya dikatakan diukur dari muka tanah. Nah muka tanah yang mana? Kalau ada urugan yang cukup tinggi, katakan 5m atau bahkan 20m, misalnya?
Nah jadi rumit juga ya!
Menurut saya pribadi sih begini kira-kira:
- Terbaik adalah memodelkan seluruh struktur pondasi dan tanah hingga batuan (Vs >=750 m/det), lalu lakukan rambatan gelombang dari batuan dan cari respons di dasar raft (pelat lantai basement). Baru dari situ lakukan ke struktur atas. Tentunya kalau bisa memodelkan keseluruhan hingga struktur atas lebih baik lagi. Dua hal itu tentunya memakan banyak pikiran, waktu, software dan komputer canggih. Dan ini kalau mau bagus tentunya perlu megukur Vs minimal ya sampai dasar tiang rencana.
- Hal kedua memakai semacam pendekatan lebih sederhana. Bagaimana? Mengingat gaya gempa tersalur terutama melalui base shear dari dasar plat lantai basement dan dinding basement juga mengalami gaya tekan dari tanah akibat gempa. Maka, kemungkinan terbaik adalah minimal mengukur Vs dari 2/3 H hingga 30m ke bawah, juga dari permukaan tanah hingga kedalaman 2/3H itu. Dengan H adalah kedalaman dari muka tanah hingga dasar basement. Tentunya juga memperhatikan bahwa tidak ada tanah yang lebih lemah dari dasar basement hingga kedalaman dimana tekanan tanah dari dasar fondasi tiang (jika ada fondasi tiang) masih relatif besar.
Demikian pendapat saya yang juga masih terus belajar geotechnical engineering.
Catatan:
Ada juga yang berpendapat: Pertama, ikuti code dari muka tanah hingga 30m ke dalam tanah. Kedua ambil 30m dari dasar pelat basement (dasar raft jika digunakan raft foundation atau pile raft foundation). Lalu hitung response struktur, ambil yang terburuk untuk desain.
Salam Geoteknik, MMB
GTL, 231029-15:11WIB