Omong2 soal kemampuan komputer, kita enjinir sulit mengejar.
Saya membeli bbrp bulan sebelum covid. Beli yg paling powerful di saat itu seharga 70an. Namun praktis tak terpakai kemampuannya karena Covid. Hanya terpakai biasa2 saja.
Software2 Geoteknik yang bagus saya miliki, dari Plaxis 2D,3D, Rocscience lengkap, Geo5 lengkap, Novotech, dll. Bahkan menjadi agen.
Saya melaksanakan pelatihan-pelatihan geoteknik tatap muka secara terstruktur, selengkap mungkin, tanpa ada yang saya tutupi. Mulai dari basic soil mechanic hingga hukum konstitutif (model tanah yang dipakai di Plaxis dll), juga aplikasi software tidak hanya cara pakai, tetapi juga menjelaskan apa dan mengapanya.
Namun, covid mengubah dunia hampir dalam segala aspek. Diantaranya Covid juga mempercepat kemajuan teknologi internet. Dimulailah meeting online, diikuti dengan seminar online bernama webinar. Istilah DARING menjadi terkenal. Juga muncul istilah LURING. Namun istilah ini semakin jarang. terdengar.
Bermunculan pelatihan2 enjiniring lewat daring alias online. Dari yang berbayar hingga super murah dan bahkan gratis. Dari yang bermutu hingga yang salah kaprah tanpa disadari sang pembawa dan juga peserta. Pelatihan software pun demikian.
Pelatihan tatap muka semakin sepi.
Dalam dunia software bahkan ada situs berbayar langganan yang menyediakan software bajakan. Yang menyenangkan banyak pemakainya karena harga software yang semakin mahal dan semakin mengenakan sistem pembayaran tahunan. Perusahaan pemilik penjual software juga senang, loh? Karena diantara mereka malah memanfaatkan itu, memonitor lewat internet siapa yang memakai bajakan. Lalu memakai lawyer menuntut. Mengancam denda dan akhirnya memaksa membeli software mereka. Sementara penyedia bajakan dibiarkan.
Komputer dan biaya software nya semakin mahal, sementara itu fee enjinir sulit bergerak naik, malah cenderung turun. Fee rendah untuk desain, soil test, hingga webinar super murah! Persaingan antar enjinir semakin ketat. Tanpa sadar justru menurunkan nilai jual enjiniring itu sendiri. Entah mengapa sinergi di kalangan enjinir seolah hanya slogan saja.
Ironis?? Itulah kenyataan hidup.
Lalu bagaimana kita bersikap? Adaptasi jawabannya. Inovasi? Cari jalan baru? Barangkali..
Selamat memikirkan dan berdiskusi.
Salam Enjiniring, MMB (MMB = Mari Maju Bersama)
GTL, 230908-09:52SG