Faktor Penting untuk Menjadi Ahli Geoteknik

Ada yang mempertanyakan mengapa enjinir geoteknik suka meleset dalam memprediksi ketinggian timbunan, daya dukung tanah, deformasi dan penurunan. Berikut sedikit sharing saya:

Masalah prediksi ketinggian timbunan, kapasitas dukung pondasi, apalagi deformasi dan settlement memang seorang ahli geoteknikpun bisa meleset jauh. Bbrp kali diadakan sayembara tingkat dunia dan angka prediksi bisa bervariasi hingga 6 kali lipat.

Namun ini tidak berarti teori tidak perlu diperdalam.

Combination of experience from practices, familiarity on local soil condition, knowledge on soil mechanics and soil behavior plus engineering judgment and observational. methods are all important factor to design a technically sound and economically justified geotechnical structures!

Dua contoh pribadi, Plaza Indonesia dulu saya menghitung settlement sekitar 90mm. Prof HG Poulos (seorang giant di dunia geoteknik international) memprediksi sekitar 300mm. Sempat diskusi panjang lebar dengan beliau di kantornya bersama staff dan beliau sendiri. Akhirnya setuju pakai parameter saya. Namun apa kami lalu tepat? Ternyata setelah selesai dibangun pengukuran menunjukkan turun hanya sekitar 30mm. Sayang tidak ada pengukuran lebih lanjut. Namun nyatanya sampai saat ini hampir 30 tahun kemudian tidak ada masalah penurunan di gedung itu.

Pengalaman kedua bersama Prof BB Broms (juga giant dari Swedia) hitung kapasitas tiang pancang untuk Taman Anggrek Mall, saya menghitung kapasitas ijin sebesar 135 ton ukuran 45x45 sedalam 17-18m. Prof Broms review bilang bisa 275 ton kapasitas ijin. Kan jauh sekali bedanya. Lalu saya usul test pile sampai failure saja. Sampai turun besar atau tiang hancur. Disetujui. 17 tiang di test, hasilnya? antara 275-325 ton tiang hancur atau turun besar. Kesepakatan akhir 145 ton design load. Saat itu semua test diperiksa pak Azis Jayaputra.

Nah apakah saya lebih pandai? Oh NO, completely not! Itu karena saya lebih mengenal lical practice and local soil condition dibanding dua giant tersebut yang jelas jauh lebih pandai dari saya yang hanya barangkali saat itu adalah ikan kakap saja dibanding dengan ikan paus di lautan luas. Saat inipun paling2 ukuran saya hanya ikan hiu saja, jauh dibanding ukuran ikan paus di level dunia geoteknik.

Itu sekedar sharing tentang perlunya knowledge and familiarity on the local soil condition.

Salam Sejahtera, MMB

GTL, 230518-08:34WIB