Berita 20 Oktober 2021 berbunyi:
"Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Kolam Modular Jln.Boulevard Perumahan Green Garden, Jakbar. | Tabloidkontras.com" https://tabloidkontras.com/dinas-sda-dki-jakarta-bangun-kolam-modular-jln-boulevard-perumahan-green-garden-jakbar/
Dalam berita tersebut antara lain tertulis:
(kutipan berita:)
Warga perumahan mewah Green Garden, Kedoya Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, bisa bernafas lega. Menjelang musim penghujan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membangun 44 titik sumur resapan di kolam modular.
Ketua RW 10 Pendi Dermawan menuturkan, “kami warga perumahan Green Garden, sangat berterima kasih atas dibangunnya sumur resapan/kolam modular……. Memang Jln. Boulevard antara Rw 04 dan 10 itu rawan genangan, kita sebagai orang tua sangat kuatir ya, apa lagi yang punya anak perempuan sangat was-was kalau pulang kerja malam hari “.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan air hujan meresap ke tanah, artinya ada sirkulasi air. Pt.Arvirotech mendapatkan kegiatan ini sebesar 4800 M3 dengan anggaran sekitar Rp. 30 Milyar seluruh DKI Jakarta selain Pulau Seribu, dengan sistem e-katalog,”sambung Direktur Operasional, Yefie. (20/10/21)
(akhir kutipan)
Pelaksanaan kolam modular tersebut dimulai sekitar minggu kedua Oktober 2021. Dalam group WA di RT dan RW kompleks perumahan itu terlontar pertanyaan beberapa warga: “Apa sih yang sedang dibangun di Boulevard Green Garden tersebut? “
Saat itu penjelasan saya adalah sebagai berikut:


Perhatikan foto-foto di atas:
Komponen A disebut GeoDrain atau kadang disebut juga Geocomposite Drain, yang terbuat dari bahan High Density Poli-Ethylene (HDPE), bukan dari plastic biasa. Di desain untuk dipasang di bawah tanah untuk membentuk saluran atau penampung air di bawah tanah. Komponen A itu disusun seperti terlihat pada Foto (2).
Komponen B yang berwarna biru adalah penutup lubang besar GeoDrain agar tidak ada lubang besar di bagian atas.
Komponen C yang berwarna abu-abu terang itu adalah Geotextile yang tebuat dari bahan seperti bahan permadani, namun khusus di desain untuk dipakai di dalam tanah. Geotextile ini berfungsi sebagai filter dimana air bisa lewat namun butir-butiran tanah tidak bisa lewat.
Apakah ketiga komponen tersebut tahan lama di dalam tanah? Apakah tidak akan lapuk bersama berlalunya waktu? Jawabannya adalah material tersebut jika dibuat dengan standar spefikasi yang ada maka pasti tahan lama, teoretis bisa bertahan hingga di atas 50 tahun.
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan:
- Terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah sedalam lebih kurang 1 m (Foto 3).
- Kemudian geotextile digelar mengikuti bentuk galian yang sudah dibuat, menutup dasar dan tepi-tepi galian dengan lebihan di kanan kiri untuk nantinya menutup GeoDrain yang sudah tersusun rapi. Lalu GeoDrain disusun di dalam galian tersebut dan Penutup bagian atas Geodrain dipasang (Foto 4 dan 5)
- Setelah GeoDrain terpasang rapi, maka di bagian atas juga ditutup dengan geotextile (Foto 6). Dengan demikian tanah tidak dapat masuk ke dalam GeoDrain yang sudah terpasang, hanya air yang bisa lewat.
- Keseluruhan sistem tersebut diberi nama KOLAM MODULAR.

- Pipa PVC diameter 4 inch (komponen D dalam foto 6) adalah sumur yang dipasang sedalam 20 m, dengan cara membor hingga kedalaman 20 m (foto 7). Pipa PVC tersebut dilubangi sepanjang badannya, dan ruang di antara PVC dan lubang bor diisi dengan kerikil. Sumur ini dipasang setiap jarak tertentu. Tanpa mengukur saya perkirakan satu sumur setiap 30-40 m.
- Setelah semua sistem terpasang, maka bagian atas akan dirapikan kembali dan ditutup dengan conbloc. Sementara di tepi-tepi jalan akan dipasang pipa-pipa air setiap jarak tertentu agar air hujan dari jalan bisa masuk ke dalam kolam modular yang sudah terpasang.
Apa fungsi Kolam Modular dan Sumur sedalam 20 m tersebut?
Kolam modular berfungsi sebagai penampung air hujan, lalu sumur berfungsi sebagai sumur resapan yang dimaksudkan agar dapat menghantarkan air hujan kembali ke dalam tanah. Dalam bahasa Inggris sistem ini disebut sebagai Recharging system.
Apakah Kolam Modular dan Sumur Resapan yang dipasang sepanjang boulevard itu efektif untuk mengatasi banjir di kompleks Green Garden?
Secara konsep geoteknik, sistem recharging ini merupakan salah satu sistem yang bagus untuk pemeliharaan dan pengembalian air hujan ke dalam tanah. Namun efektifitasnya sangat tergantung kepada jenis tanah di bawah. Sistem ini akan efektif untuk tanah pasir yang berpermeabilitas tinggi (permeabilitas = kemampuan dan kecepatan tanah menyerap dan mengalirkan air) dan muka air tanah rendah.
Jika tanah di bawah merupakan tanah yang berpermeabilitas rendah, seperti tanah lempung, maka efektifitasnya akan sangat rendah, apalagi jika muka air tanah tinggi dan berada dekat dengan permukaan tanah maka sistem recharging ini akan sangat kurang efektif.

Itu lebih kurang jawaban saya pada tanggal 16 Oktober 2021 terhadap pertanyaan warga. Saya memberi jawaban dan menjelaskan juga secara lisan kepada beberapa warga disini karena sebagai orang yang berkecimpung di dunia geoteknik yang memahami arti dan teknik sumur resapan saya merasa wajib untuk memberi penjelasan.
Minggu, 7 November 2021, Hujan besar selama lebih kurang 1 jam.

Jadi efektifkah kolam modular dan sumur resapan tersebut? Ini baru hujan satu jam. Bagaimana jika ada banjir kiriman? Silakan simpulkan sendiri.
Peninggian Jalan Solusinya?

Akses masuk GG yang paling ramai, di samping Mc Donald, dan jalan Panjang di depan Mc Donald, selalu saja ada genangan dan banjir saat hujan lebat. Padahal sudah dibuat perbaikan saluran dan gorong-gorong di bawah jalan panjang, serta dipasang pompa di pomp bensin di seberang Mc Donald. Pastilah pompa tidak difungsikan. Melihat itu, ada warga yang mengatakan peninggian jalan di sepanjang akses masuk disana merupakan satu-satunya solusi. Apakah itu jawabannya?
Peninggian jalan hanya mengoper genangan dan banjir. Air akan masuk rumah. Jalan disana saja yang ditinggikan maksudnya. Begitu katanya. Upssss….. sebentar, tolong pikirkan ruko-ruko dan rumah rumah di balik Mc Donald itu. Ruko-ruko dan rumah-rumah itu sudah cukup “menderita” dipenuhi pedagang dan setiap banjir walau seperti hari ini, selalu ada beberapa ruko yang masuk air. Apalagi bila jalan ditinggikan???
Lalu bagaimana dong?? Sudah sejak pertama kali kompleks GG mengalami kebanjiran sekitar tahun 2003-2005, saya sudah mengatakan untuk mengatasi banjir, maka diperlukan survey topografi terlebih dahulu untuk memetakan tinggi rendah daerah GG dan sekitarnya, serta mempelajari posisi saluran dan sungai yang ada. Baru dari sana kita rencanakan secara enjiniring dengan perhitungan curah hujan, volume air, dan kemana air hujan tersebut harus disalurkan. Namun sayang tidak didengar. Sekali lagi saya sampaikan, sama seperti dokter yang perlu data lab, data USG, dan data lain dalam mengobati pasien. GG juga sedang sakit, sakit banjir yang sering kambuh, karenanya diperlukan data agar insinyur Sipil (yang juga merupakan dokter, hanya saja bukan dokter manusia, melainkan dokter banjir, dokter tinggi rendah tanah, dokter kondisi tanah) dapat menghitung dan merencanakan kemana air harus disalurkan, dan bagaimana mencegah agar banjir kiriman tidak masuk GG dan juga tidak membanjiri wilayah penduduk sekitar.
GTL, 211107, seorang warga GG yang turut menderita kalau daerah McDonald GG banjir.