Dosen Killer!?

Julukan kepada dosen yang jumlah lulus mahasiswa sedikit.

Jaman sebelum era 90an dan sebelum era 2000an, sering terdengar istilah itu memang. Tetapi apa benar mereka killer??

Pernahkah anda mengalami dimana saat mau sidang kelulusan S2, baru masuk ruang sidang, buku thesis dibuang ke keranjang sampah! Baru masuk ruang sidang dibentak di suruh keluar ruang! Disertasi dicorat-coret ditulis: "pakai otak mu!* atau tulisan" omong kosong", bahkan "bullshit!". Saya pribadi pernah kena omelan: "You are stupid!", "Your English is very poor!", "Your don't like it, go home!"

Di atas itu adalah dosen-dosen beraliran keras, tegas dan garang.

Kini ada juga istilah "Dosen madu atau dosen gula-gula". Ini saya dengar dari para mahasiswa, menunjuk kepada dosen yang manis, tak pernah marah, dan nilainya relatif mudah, mudah lulus.

Nah pilih mana? Itu style mengajar masing-masing dosen. Kita susah memilih. Kan nasib juga ya sampai batas tertentu.

Waktu kuliah diomelin dosen pastinya kesal. Diperlakukan seperti apa yang saya utarakan di bagian istilah dosen killer, pastinya kesal dan dongkol yah? Namun setelah dicari-cari mengapa si dosen mengomel, ternyata ada alasan yang sangat valid dibalik itu. Dibuang thesisnya karena ada ucapan terima kasih pada pacar (belum jadi istri loh) sementara tak ada ucapan terima kasih pada pemberi data yang dipakai di thesis! Diusir keluar ruang saat baru masuk karena tidak pakai dasi!! Disini sang dosen mengajarkan ahlak dan etika!! Dicorat-coret dan dibubuhi kata-kata kasar, karena itu cara dia untuk menyentil mahasiswa agar berpikir lebih dalam! Pengalaman saya, saya yang pernah dimaki bego, diakhir kelulusan dipanggil lagi sama sang dosen dikasih tahu: "Anda adalah salah satu murid terbaik yang pernah saya ajar, you have a good analytical thinking, anytime you need my recommendation to go for jobs or for further study, do not hesitate to ask me!" Tanya punya tanya ternyata 23 murid S2 seangkatan saya di kuartal pertama semua dipanggil dan diomeli, itu cara beliau mengajar. Keras memang, tapi kami merasakan manfaatnya.

Bagaimana dengan dosen madu atau dosen gula-gula? Dosen yang mudah untuk lulus?

Setiap dosen punya gaya masing-masing.

Dosen "killer" bisa memperkuat mental kita. Namun kalau dosen yang memang senangnya "membantai" mahasiswa, ya baiknya gak usah jadi dosen lah. Universitas juga baiknya berani memberhentikan kalau ada bukti.

Namun kalau soal nilai sih baiknya ya apa adanya deh. Namun memang kadang, karena satu dan lain hal, terpaksa dosen "mengkatrol" juga nilai mahasiswa. Kasih terlalu banyak "madu" ke mahasiswa bisa malah tidak mendidik ya. Bisa juga si dosen ngasih madu buat tebus kekurangannya kali ya? Entah apa kekurangannya. Upss... maaf.

Buat saya, yang penting lihat dan serap apa yang diajarkan sang dosen, lalu gali lebih dalam. Jangan cari lulus, jangan cari angka. Tapi pahami dan gali apa yang diajarkan. Kalau kita paham maka otomatis pasti lulus dan pasti dapat angka baik. Sebaliknya angka lulus angka bagus bisa jadi kebetulan soal yang keluar pas yang anda pelajari, atau anda dikatrol lulus.

Demikian pendapat saya pribadi.

Salam Sejahtera, MMB

GTL, 230420-23:13WIB